Judul : Dasar-Dasar Geografi Militer
Pengarang : Makmur Supriyatno
Editor: Arie Patria Utama.
ISBN : (Masih dalam Proses)
Tahun Terbit : 2023
Bahasa : Indonesia
Penerbit : Makmur Cahaya Ilmu
Dimensi ukuran : 16 x 24 cm
Halaman : xviii + 406 halaman
Jenis Cover : softcover
Jenis Kertas : book paper
Harga : Rp. 300.000,-
Mengenal geografi Indonesia bahkan geografi negara lain, bagi prajurit Tentara Nasional Indonesia adalah sangat penting, karena dengan mengetahui konstelasi dan kondisi geografi sangat penting, baik itu untuk menyusun kebijakan dan strategi pertahanan, maupun untuk kepentingan operasi militer perang (OMP) maupun untuk operasi militer selain perang (OMSP).
Walaupun penulis selama berdinas aktif sebagai prajurit belum pernah terlibat dalam pertempuran, namun setidaknya pernah merasakan ganasnya lingkungan geografi selama bertugas melaksanakan Tahap Demarkasi garis batas darat internasional, di hutan rimba raya Kalimantan yang berbatasan degan Malaysia selama hampir tiga tahun (1994-1997). Kondisi geografi sangat berpengaruh terhadap anggota Satuan Tugas Survei dan Demarkasi secara perorangan maupun secara organisasi. Hal yang sama dirasakan pada saat bertugas di perbatasan dengan PNG dan dengan Timor Leste.
Pengalaman tugas dengan lingkungan kondisi geografi seperti tersebut, memerlukan manajemen yang sangat teliti, yaitu mulai dari perencanaan, persiapan, latihan perorangan dan latihan satuan, serta latihan pratugas, bagaimana pengorganisasian dan pelaksanaan survei dan demarkasi serta komando dan pengendaliannya.
Proses perencanaan, harus dilakukan secara teliti dan detail, baik itu perencanaan yang bersifat administratif, teknis, maupun taktis, baik itu perencanaan untuk pelaksanaan latihan pratugas, perencanaan keberangkatan, dan perencanaan pelaksanaan di lapangan nantinya. Demikian pula penentuan kualifikasi personel, mulai dari penentuan komandan lapangan (team leader), hingga ke para pelaksana di lapangan harus memiliki kualifikasi sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing, dan penentuan tenaga bantuan operasi (TBO) di lapangan nantinya.
Selain itu, dalam pelaksanaan perlu diperhatikan tentang kesehatan, keamanan dan keselamatan, baik itu personil, alat peralatan dan berita serta transportasi personel dan material dari Jakarta sampai di base camp–base camp masing-masing di hutan. Karena memang medan atau geografi yang berada di tengah rimba raya, penyakit malaria, binatang buas, terjatuh ke dalam jurang dan berbagai ancaman yang datang. Dengan tantangan kondisi geografi seperti itu, kami berfikir bahwa kami sebenarnya merupakan atau akan menjadi korban dari ganasnya kondisi geografi.
Lalu penulis berpikir, bagaimana bila terjadi dalam “operasi militer” atau “pertempuran” dengan geografi yang demikian menantang? Maka yang terjadi pada saat pertempuran akan lebih menderita dibandingkan dengan melaksanakan survei dan demarkasi garis batas, akan menghasilkan korban tempur bukan hanya karena pertempuran saja, tetapi korban yang diakibatkan buasnya geografi. Selain dengan tersedianya referensi-referensi dan pengalaman dalam menghadapi ganasnya geografi di lapangan penugasan tersebut, diharapkan akan membantu penulis untuk menuliskan dasar-dasar geografi untuk kepentingan militer.